Anak-anak yang lahir tahun 90-an,
pasti tak asing dengan jajanan manis berbentuk jaring-jaring yang senantiasa
dijajakan si abang dengan gerobak dorong di kawasan sekolah dasar kita.
Jangankan anak tahun 90-an, ternyata anak SD sekarang pun masih akrab dengan
jajanan yang kita sebut ‘kue laba-laba’ ini. Disebut kue laba-laba tidak lain
karena bentuk makanannya yang berupa jaring-jaring menyerupai sarang laba-laba.
Salah satu sekolah dasar yang masih
menjajakan kue laba-laba adalah SDN Tugu 4 di daerah Depok. Abang penjual kue
laba-laba ini mengaku sudah berjualan selama sepuluh tahun, rutin berangkat jam
tujuh pagi dan pulang ke rumah pukul tiga sore. Ditanya tentang keuntungan, si
abang ini menjawab, “Ya, untung mah nggak tentu. Soalnya kadang habis, kadang
juga nggak. Tapi, Alhamdulillah, masih laku aja sampai sekarang.”
Hanya dengan merogoh kocek sebesar
dua ribu rupiah, kita bisa menikmati kue laba-laba yang masih hangat. Adonan
sederhana yang berupa tepung terigu, gula, dan telur berpadu dalam loyang panas,
dibentuk seperti jaring-jaring, dan jadilah seporsi kue laba-laba yang unik.
Tak jarang abang penjual menambahkan pewarna makanan agar lebih menarik, dan
rasanya? Hmm.. sensasi renyah dari tekstur kue laba-laba adalah yang pertama
kali ditemui lidah, ditambah dengan rasa manis yang sempurna menyatu. Rasa dari
kue laba-laba inilah yang menjadikannya masih awet dijajakan hingga sekarang.
Kalian juga bisa membuat kue
laba-laba sendiri di rumah loh. Ditambah santan, ragi, dan margarin, kalian
bisa bernostalgia dengan jajanan legendaris ini. Oh, ya. Kalian pun dapat
menambahkan topping sesuai selera pada kue laba-laba. (DWS)