a. Puisi Lagu
Dolanan
Mungkin beberapa
di antara kita sudah ada yang pernah mendengar tentang ‘dolanan’ ini. Puisi lagu
dolanan merupakan salah satu hal penting dalam penanaman sastra anak.Dolanan berasal
dari bahasa Jawa yang artinya mainan. Dalam kata lain, mainan disini bisa
berupa alat (boneka, mobil, pistol dan lain-lain) atau juga sejenis game,
misalnya tebak-tebakan. Adapun puisi lagu adalah puisi dan lagu. Jadi, Puisi
lagu dolanan adalah nyanyian atau tembang yang sering dinyanyikan kepada
anak-anak ataupun dinyanyikan oleh anak-anak itu sendiri.
Puisi lagu dolanan
ini penting karena di dalamnya mengandung sastra anak yang tinggi. Nyanyian-nyanyian
yang kata-katanya indah, enak didengar akan berpengaruh baik bagi anak. Sang anak
akan merasa senang, kesedihan dan kecemasan yang dia alami jadi hilang, bahkan
mungkin tumbuh semangat untuk belajar. Apalagi jika nyanyian-nyanyian itu
disertai dengan gerakan, kita tak hanya membuatnya senang, tapi kita juga akan
melatih dia untuk aktif berekspresi.
Usia anak bukan
halangan untuk belajar. Mungkin terlalu dini jika kita ajarkan sastra anak
secara teori, namun kita bisa mengajarinya dengan sudut pandang, cara, dan
kegiatan yang lebih sederhana dan memang itu ‘anak-anak banget’. Yaitu dengan
memperkenalkannya dengan puisi lagu dolanan.
b. Cerita Lisan (Folklore)
Selanjutnya adalah
folklore atau cerita lisan. Folklore terdiri dari kata Folk dan Lore yang
berasal dari bahasa Inggris dan masing-masing memiliki arti yang berbeda-beda. Folk
artinya sekelompok orang yang memiliki ciri khas tertentu seperti fisik dan
kebudayaan yang membedakannya dengan kelompok lain. Adapun lore artinya
kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun baik dari lisan maupun isyarat.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), folklore artinya adat
istiadat tradisional atau cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun
tapi tidak dibukukan.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa folklore itu adalah cerita atau adat istiadat yang diwariskan
secara turun-temurun dalam satu kelompok tertentu. Dan sepertinya, di Indonesia
ini, tiap wilayah memiliki folklore-nya masing-masing.
Kemudian, apa saja
ciri-ciri folklore?
Penyebaran folklore
umumnya melalui lisan, yang berarti folklore suatu daerah bukanlah milik
individu, melainkan milik bersama. Tidak ada yang tahu siapa pencipta sebuah
folklore, oleh karenanya, folklore yang beredar di masyarakat mudah sekali
berkembang.
Folklore atau
cerita rakyat ini juga penting, karena biasanya, dalam sebuah folklore ada
makna-makna dan pesan tersirat di dalamnya. Pesan-pesan tersebut baik bagi
anak, apalagi jika folklore itu berasal dari suatu tempat yang indah dan
mengagumkan, pasti si anak akan selalu ingat dengan folklore tersebut.
c. Bacaan awal untuk anak (Buku alphabet, buku berhitung, buku
konsep, buku gambar tanpa kata, buku bergambar)
Anak-anak adalah
makhluk yang otaknya seperti spons, dia menyerap apapun yang ia lihat, dengar,
dan rasakan di sekitarnya. Selain cerita-cerita menarik, anak juga perlu asupan
edukasi tentang benda, lingkungan, dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Kita
bisa menggunakan buku sebagai alat bantu.
1.
Buku
Alphabet
Buku ini cocok bagi anak yang belum mengenal huruf, biasanya diisi
dengan alphabet besar-besar, dan warna-warni. Kadang dengan contoh dari benda
yang ada di sekitar
2.
Buku
berhitung
Sudah jelas, bahwa ini adalah buku-buku tentang mengenal angka.
3.
Buku
konsep
Buku konsep adalah buku yang mengenalkan anak pada sesuatu,
misalnya buah, alat-alat di sekolah, atau binatang.
4.
Buku
gambar tanpa kata
Buku gambar tanpa kata adalah buku bergambar mengenai suatu cerita
tanpa ada kata-kata penjelasan di dalamnya. Buku ini biasanya diperuntukkan
bagi anak-anak sebelum mengenal tulisan. Anak akan dilatih imajinasinya dan
kemampuan berbahasanya, anak akan dilatih membuat ceritanya sendiri. Buku seperti
ini belum banyak produksinya di Indonesia
5.
Buku
bergambar
Berbeda dengan buku gambar tanpa kata, buku bergambar justru
disertai tulisan yang menjelaskan isi cerita di dalamnya. Buku bergambar ini
banyak macam dan serinya, ada yang menceritakan tentang kehidupan di kerajaan,
cerita sehari-hari, fabel, dan masih banyak lagi.